Tangerang. jalurseleberiti.com- arranger adalah istilah yang asing bagi orang awam. Jika kita bertanya pada orang awam tentang arranger kemungkinan besar mereka akan mendefinisikan arranger sebagai sesuatu yang berkaitan dengan musik. Namun jika ditanya secara mendetail, kemungkinan besar mereka tidak akan memahami sosok arranger. Padahal peran arranger dalam terciptanya sebuah musik yang indah sangatlah besar. Karena itulah kita layak menghargai para Arranger Indonesia walaupun sangat sedikit mengenalnya dan bahkan kita tidak tahu menahu tentang karya-karya yang dibuatnya.
Sebut saja Yan Roesly, Arangger yang sangat populer di jagat musik Indonesia, artis Indonesia banyak yang sukses berkat tangan dingin Yan Roesly dalam menata musik para artis top. Yan Roesly mulai terjun di dunia hiburan pada tahun 1979.
Sebagai seniman musik Yan Roesly juga jadi penulis lagu (pengarang/pencipta-red), Bayanganmu Hadir Disini dibawakan oleh Deddy Dores (1986) dan juga Twin Sister, namun dia tidak memfokuskan diri untuk menulis lagu karena lagu yang ditulisnya tidak cocok dengan pangsa pasar pada waktu itu yang ramai dengan lagu-lagu jenis mellow.
Yan Roesly lebih fokus untuk menata musik (arranger), dan diakuinya memang arransemen musik adalah keahliannya. Sangat banyak lagu dimana dia menjadi arranger para penyanyi, bahkan banyak lagu yang diaransemen olehnya yang jadi hits pada waktu itu.
Kemampuan Yan Roesly dalam menata musik memang sangat luar biasa, pasti kita ingat lagu-lagu ini :
– Jangan Ada Dusta Diantara Kita (Broery Marantika dan Dewi Yull).
– Hati Yang Terluka (Broery Marantika).
– Pamit (Broery Marantika).
– Satu Tanda Tangan (Betharia Sonata).
– Mama Aku Ingin Pulang (Nike Ardila).
– Biarkan Cintamu Berlalu (Nike Ardila).
Dan masih banyak lagu-lagu yang hits pada waktu itu (antara tahun 1980-2012), dimana Yan Roesly sebagai penata musiknya. Yan Roesly berkomitmen bahwa sebagai seorang seniman selagi masih bisa berkarya akan terus berkarya, apalagi dengan keadaan saat ini dengan seni Indonesia harus tersenyum lagi.
Saat ini Yan Roesly masih giat menjadi penata musik (arransemen), dan sedang mengaransemen lagu baru karya : Adriyadie yang karyanya sangat populer “Widuri”, Lagu Jurang Tradisi, karya : Obbie Messakh, juga ada lagu rohani, yang rencananya dibawakan secara kolosal (ramai-ramai), ada lagu single dan lagu anak-anak.
Yan Roesly mengatakan bahwa kebebasan berekspresi yang diberikan kepada musisi millenial harusnya dijadikan kesempatan dalam menciptakan karya musik yang berkualitas sesuai jati dirinya sendiri, karena musisi zaman dulu selalu ditekan produser untuk menciptakan karya sesuai pasar. Beda dengan musisi saat ini yang diberi kebebasan dalam menciptakan karya musik sesuai jati dirinya dalam bermusik, sehingga menjadikan musik Indonesia kembali berjaya dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Ilmu musik yang diperoleh Yan Roesly dari guru musiknya yang bernama Saleh Suwita ayah dari Gitaris Blues Emmand Saleh, Yan Roesly mengenang gurunya yang memakai double kacamata, biasa menulis dengan menggunakan spidol besar, sambil menulis disorot dengan senter, karena mata guru musiknya pengelihatannya sangat rabun, dan biasanya sang guru menulis sambil bersiul, Yan Roesly mengenang sang guru Saleh Suwita. Tapi semua aliran musik (jazz, pop, dangdut, rock) dikuasai oleh sang guru dan semua itu diturunkan oleh gurunya ke Yan Roesly.
Menutup pembicaraan Yan Roesly berpesan kepada para seniman dalam menghadapi Pandemi Covid-19, bahwa saat ini adalah waktu yang tepat untuk sebanyak-banyaknya berkarya karena jarangnya acara atau event di dunia hiburan, sehingga lebih konsentrasi untuk berkarya.(Red)
Posting Komentar