Mengenal Lebih Dekat Noviar Seniman Multi Talenta

Jakarta, jalurseleberiti.com, Noviar atau kita sebut saja Piyar yang memulai debutnya di dunia musik tahun 2002. Waktu itu seorang temannya meminta bantuan untuk menata musik (aransemen) 1 lagu. Dan hasilnya membuat puas temannya tersebut.

Temannya yang bernama Iwan Kusuma Arifin (adik dari pedangdut Imam S Arifin) setelah merasa puas dengan aransemennya, akhirnya mengajak Piyar menggarap musik satu album. Namun album tersebut bukan bersifat komersial hanya dokumen pribadi, dan hanya di upload di YouTube.

Setelah berhasil menata musik, Piyar coba menulis lagu, dan satu lagu berjudul Jamur selesai dibuatnya yang dinyanyikan oleh Kristin Revalin. Judul lagu Jamur menurut Piyar kependekan dari Janda Dibawah Umur, dan diakui olehnya dengan aransemen seadanya.

Piyar sempat vakum dari berbagai kegiatan seni, kemudian aktif kembali ketika diajak bergabung di studio Kotela selama 3 tahun. Di studio Kotela, Piyar mengakui tumbuh semangatnya.

“Terimakasih kasih kepada Bapak Azas Nur sebagai Ketua Kotela, atas izinnya saya bisa bergabung di studio Kotela, saya di studio Kotela sebagai operator, walau kemampuan saya sebagai operator sangat minim, support dari Pak Azas lah yang membangkitkan semangat saya dan di studio Kotela lah saya banyak belajar” kenangnya.

Piyar menguasai beberapa alat musik, seperti gitar, biola, harmonika, kebisaannya tersebut didapat secara otodidak. Bahkan lagu karyanya yang berjudul Mabuk Cinta, di rilis oleh Duo U-Dut (Santika dan Jihan) dengan genre dangdut, yang diaransemen oleh Ismail Wahab, serta recording dilakukan di studio Kotela.

Sebelum Pandemi Covid-19 aktivitas Piyar, membuka usaha Organ tunggal untuk acara nikahan dan lainnya. Piyar mempunyai keinginan menjadi penyanyi namun sampai saat ini hal itu belum kesampaian.

Di dunia seni peran, Piyar pun pernah ikut di beberapa sinetron, antara lain : Jodoh Wasiat Bapak, Cinta Buta, Fatih Jawara Betawi, Dunia Terbalik, “Saya bersyukur bisa main sinetron, karena banyak sekali ilmu kita dapat dari dunia seni peran, dunia seni buat saya sebenarnya banyak yang ingin dikerjakan namun semua butuh finansial yang mumpuni, ya keuangan lah faktor utama kita mau banyak berkiprah di dunia seni” imbuhnya.

Tahun 1997 Piyar sempat aktif di Taman Tirta Loka mengisi acara setiap Minggu, tepatnya di Taman Buaya tampil bernyanyi bersama artis-artis antara lain Iis Dahlia, Intan Ali, Muchtar Kelana. Pada waktu itu sejujurnya Piyar mengakui bahwa dirinya belum mempunyai kemampuan di dunia musik hanya sekedar hobi saja.

Menurut Piyar waktu itu, “Saya sering ke Studio Dian Record, studio ternama saat itu di Jelambar Jakarta Barat, di tempat inilah saya banyak belajar tentang musik kebetulan di studio itu sering datang artis seperti Tomy Ali, Mansyur S, dan di Dian Record saya sempat tinggal di studio itu” Piyar menjelaskan.

Semua perjalanan di dunia hiburan baik seni tarik suara, peran, penulis lagu, penata musik pernah dijalankannya. Namun sejak Pandemi Covid-19 semua kegiatannya vakum, “Apa pun pekerjaan yang saya jalani saat ini, seperti menjadi pengamen dengan biola, menjadi tukang bangunan, yang penting saya bisa mendapatkan uang untuk kehidupan keluarga saya”, demikian Piyar anak ke-5 dari 10 bersaudara menyudahi pembicaraan.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama