Perjalanan Panjang Grup Band Scorpions Dari Tahun Ke Tahun

Jakarta, jalurseleberiti.com, Scorpions merupakan grup band yang memiliki fans yang loyal dan sangat banyak fansnya di Indonesia, dan Scorpions memiliki puluhan lagu hits. Scorpions adalah kelompok musik hard rock yang berasal dari Hannover Jerman (dilansir dari berbagai sumber)

Lagu-lagu Scorpions yang sangat terkenal, antara lain : Rock You Like a Hurricane, No One Like You, Send Me an Angel, Still Loving You dan Wind of Change. Wind of Change adalah salah satu lagu Scorpion yang dibuat pada tahun 1989 dan terdapat dalam album Crazy World.

Lagu Wind Of Change bercerita tentang perubahan politik di Eropa Timur pada waktu itu, seperti runtuhnya tembok Berlin, meningkatkannya kebebasan di blok komunis yang disusul jatuhnya Uni Soviet dan berakhirnya perang dingin.

Lagu Wind Of Change sering berkumandang karena dianggap sebagai lagu rock yang mengungkapkan perasaan di zaman itu. Dalam lirik lagu Wind Of Change menceritakan bagaimana seseorang berjalan di sepanjang sungai Moskwa dan mendengar angin menceritakan perubahan yang akan datang yang menghapuskan perseteruan yang sudah berlangsung lama.

Dalam album Pure Instinct tahun 1996 Scorpions bekerjasama dengan 2 penulis lagu Indonesia Titiek Puspa dan James F Sondakh dalam lagu When you came into my life.

Scorpions band rock dari Jerman dibentuk pada tahun 1965, sejak awal terbentuk grup band ini berkisar dengan gaya hard rock hingga heavy metal. Salah satu personel grup band ini adalah sang gitaris Rudolf Schenker, meskipun Klaus Meine sebagai vokalis utama semua album Scorpions. Band Scorpions menduduki peringkat ke 46 pada program Greatest Artis of Hard Rock. “Rock You Like a Hurricane” juga menduduki peringkat 18 di VH1 sebagai 100 Greatest Songs Hard Rock. band ini telah menjual lebih dari 100 juta album di seluruh dunia.

Rudolf Shenker sang gitaris meluncurkan band ini pada tahun 1965, pada awalnya band ini telah memberikan pengaruhnya dan Shenker sendiri bertindak sebagai vokalis, band ini mulai dibentuk bersama pada 1970 ketika adik Rudol yaitu Michael Schenker dan vokalis Klaus Meine bergabung.

Tahun 1972 Band Scorpions masuk dapur rekaman dan merilis album ‘Lonesome Crow’ yang menjadi soundtrack sebuah film di Jerman ‘Das Kalte Paradies’. Dan pada tour album ini konser Scorpions dibuka oleh grup band pendatang baru UFO, menjelang akhir tour gitaris Michael Shenker menerima tawaran sebagai lead guitar untuk UFO.

Tahun 1973, Michael keluar dan digantikan oleh Uli Jon Roth, Scorpions menelorkan 4 album berturut-turut bersama RCA Record : Fly to The Rainbow (1974), In Trance (1975), Virgin Killer (1976), dan Taken by Force (1977). Meskipun album-album mereka tersebut gagal mendapatkan perhatian serius oleh publik di Amerika, namun mereka mampu meraih sukses di Jepang. Pada saat rilis Taken by Force, Roth memutuskan untuk keluar dan membentuk Electric Sun setelah merasa bahwa arah bermusiknya berbeda dengan scorpions. Tokyo Tapes adalah double live album yang mereka rekam di Tokyo bersama Roth rilis pada tahun 1978. Segera setelahnya Roth pun keluar dari band.

Tahun 1974 Scorpions merilis album Fly to the Rainbow, album ini terbukti lebih berhasil dari pada Lonesome Crow. Achim Kirschning memutuskan meninggalkan Scorpions setelah rekaman, Setelah itu Jürgen Rosenthal juga meninggalkan Scorpions karena harus mengikuti wajib militer.

Tahun 1975 Scorpions merilis album In Trance yang menandai awal dari kolaborasi Scorpions dengan produser Jerman, album ini berhasil mengumpulkan basis penggemar Scorpions di dunia.

Tahun 1976 Scorpions merilis album Virgin Killer, dialbum ini menampilkan cover sosok gadis telanjang dibelakang cermin yang rusak, cover album ini mempengaruhi pasar yang sangat besar, tetapi kemudian ditarik atau diganti di negara lain. Tahun 2008 gambar cover album ini di Inggris dihapus dari Wikipedia.

Tahun 1977 Rudy Lenners mengundurkan diri dari Scorpions karena alasan pribadi dan digantikan oleh Herman Rarebell, selanjutnya lahirlah album Taken By Force, yang dirilis di Amerika Serikat dan Eropa, 6 bulan setelah rilis di Jepang. Pada pertengahan tahun 1978 Scorpions mengaudisi sekitar 140 gitaris, akhirnya Scorpions merekrut Matthias Jabs.

Tahun 1980 band ini merilis album Animal Magnetism, dengan cover yang provokatif kali ini menampilkan gadis berlutut dengan seekor anjing duduk di depan seorang pria, Animal Magnetism yang mengandung karya klasik, segera setelah rilis album ini Klaus Meine mulai mengalami masalah tenggorokan memerlukan operasi pada pita suaranya namun seiring dengan berjalannya waktu Klaus Meine sembuh.

Tahun 1982 Scorpions merilis album Blackout dan menjadi album terlaris yang berhasil meraih Platinum, dan suara Klaus Meine tidak menunjukkan tanda-tanda kelemahan dan respon penggemar terhadap album ini sangat baik.

Sukses mereka berlanjut dengan rilisnya album ‘Love at First Sting’ tahun 1984, album ini mempopulerkan lagu ‘Rock You Like a Hurricane’ yang kemudian menghasilkan double platinum, dan menegaskan status Scorpions sebagai band internasional terpopuler hingga Scorpions di kenal sampai kini.

Tahun 1993, Scorpions merilis Face Heat. Bass ditangani oleh Ralph Rieckermann. Untuk proses perekaman, Scorpions dibawa produser Bruce Fairbairn. Suara album itu lebih metal daripada melodius. Baik pada single heavy metal “Alien Nation” atau pada tembang balada “Under The Same Sun” yang kesuksesannya hampir menyamai keberhasilan “Wind of Change”. Face The Heat adalah sebuah keberhasilan moderat.

Tahun 1995, album baru Live Bites diproduksi. Sementara album memiliki suara yang bersih melalui teknologi, namun jika dibandingkan dengan album live terlaris mereka , World Wide Live, album ini tidak terlalu sukses.

Tahun 1999 Scorpions merilis Eye II Eye dan membuat perubahan signifikan dalam gaya bermain band ini, pencampuran dalam elemen pop dan techno. Sementara album ini slickly diproduksi. Klip video untuk singel album pertama di Eropa, “To Be No 1”, menampilkan aktris mirip Monica Lewinsky yang tidak sedikit meningkatkan popularitasnya.

Tahun berikutnya, Scorpions memiliki sebuah kolaborasi artistik dengan Berlin Philharmonic Orkestra yang menghasilkan 10 lagu yang mengisi album bernama Moment of Glory. Album ini membantu pembangunan kembali reputasi band setelah kritik keras terhadap Eye II Eye. Namun, para kritikus menuduh mereka membuat kolaborasi mirip Metallica (S & M) dengan San Francisco Symphony yang telah dirilis pada tahun sebelumnya, meskipun orkestra pertama kali mendekati Scorpions dengan ide pada tahun 1995.

Tahun 2001, Scorpions merilis Acoustica , album unplugged akustik live yang menampilkan kembali hit-hit band terbesar, ditambah beberapa lagu baru. Sementara itu oleh para fans, kurangnya album studio baru, membuat frustasi bagi sebagian orang, dan Acoustica kembali menuai banyak sorotan.

Di tahun 2004, band ini merilis Unbreakable, sebuah album yang dipuji oleh para kritikus sebagai kembalinya si anak hilang yang telah lama ditunggu-tunggu. Album ini adalah album terberat band ini yang telah dirilis sejak Face Heat. Apakah hasil dari promosi yang sedikit oleh label band atau karena jarak waktu yang lama antar rilis studio, menyebabkan Unbreakable mendapat sedikit penayangan airplay dan grafik penjualan yang tidak cukup baik. Scorpions tur secara intensif dan bermain sebagai ‘tamu khusus’ bersama Judas Priest selama 2005 British tour – ini adalah ‘kencan’ pertama Scorpions di Inggris sejak tahun 1999 .Pada awal 2006, Scorpions merilis sebuah DVD, “1 Night in Vienna” yang memasukkan 14 lagu live dan rockumentary lengkap . Di LA, band ini menghabiskan waktu sekitar empat bulan di studio dengan produser James Michael dan Desmond Child dan bekerja untuk sebuah album berjudul Humanity : Hour I , yang dirilis pada akhir Mei 2007, dan diikuti oleh ” Humanity World Tour “.

Tahun 2007, band ini berkolaborasi dengan produsen video games yang memuat dua lagu mereka di video game seri, “Guitar Hero”. “No One Like You ” adalah fitur pada “Rocks era 80-an” versi permainan, sementara “Rock You Like A Hurricane” dirilis pada “Guitar Hero 3 : . Legends of Rock”

Pada tanggal 14 Mei 2007, Scorpions merilis Humanity – Hour I di Eropa. Album inipun tersedia di AS pada 28 Agustus di New Door Records dan menduduki tangga lagu Billboard di undakan ke-63.

Dalam sebuah wawancara di September 2007, Meine mengatakan album ini tidak memuat konsep khusus , melainkan koleksi lagu dengan tema umum . ” Kami tidak ingin membuat rekaman lain dengan lagu-lagu tentang cowok yang mengejar para gadis” kata Meine.

Ditanyakan pada tahun 2007 jika band ini berencana untuk merilis Humanity – Hour II , Meine menjawab :” Itulah yang semua orang tanyakan. Mungkin ada, tapi siapa tahu? Saat ini kita berada pada awal tur dunia. Hal ini menarik untuk memainkanr lagu-lagu baru dan semua berjalan dengan sangat baik dan klasik. Hal ini menarik, karena ada penonton baru di luar sana. Ada banyak penggemar lama tetapi juga ada banyak anak-anak muda. Kami hanya bermain di London dan di Paris dan ada anak-anak muda yang bergoyang saat lagu yang ditulis sebelum mereka dilahirkan. Ini menakjubkan. Saya tidak ingin untuk berpikir tentang Hour II sekarang karena saat ini saya sangat menikmatinya. Hal ini sangat inspiratif untuk melihat seberapa banyak penonton menikmati musik baru ini.” Jawab Meine.(Red)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama