Broery Marantika Dalam Sekilas Perjalanannya

Jakarta, jalurseleberiti.com – Broery Marantika lahir di Ambon 25 Juni 1949 dan meninggal dunia di Depok 7 April 2000 pada usia 51 tahun. Nama asli Broery Marantika adalah Simon Dominggus Pesulima, nama Marantika diambil dari nama keluarga ibunya. Broery dibesarkan oleh keluarga pamannya dari pihak ibunya, Pdt. Simon Marantika.

Ayahnya bernama Gijsberth Pesulima dan ibunya bernama Wilmintje Marantika. Broery memiliki tiga saudara, Henky, Freejohn dan Helmi. Helmi Pesulima juga adalah seorang penyanyi. Banyak lagu yang dipopulerkan oleh Broery Marantika, diantaranya yang sangat terkenal adalah Mawar Berduri dan Angin Malam. Broery Marantika mengalami stroke pada tahun 2000, setelah itu dia sering keluar masuk rumah sakit. Broery meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Broery menikah pertama kali di Singapura dengan penyanyi Singapura yang sangat terkenal di Asia, Anita Sarawak dan namanya berganti menjadi Broery Abdullah. Setelah bercerai dengan Anita Sarawak, Broery kembali menggunakan nama aslinya Broery Pesulima. Lalu Broery menikah dengan Wanda Irene latuperissa dan dikaruniai dua orang anak, Putra Pesulima, lahir 23 Juli 1990 dan Nabila Methaya Pesulima, lahir 1991.

Broery meninggal pada tanggal 7 April 2000 di Rumah Sakit Puri Cinere, Depok setelah sebelumnya menjalani perawatan karena penyakit stroke.

Penghargaan yang diraih Broery Marantika, antara lain :

– Pemenang dengan lagu Surat Untuk Kekasih di Malaysia Industry Award (AIM), 1997.
– Album Soundtrack terbaik di Malaysia Hapuslah Air Mataku, 1996.
– Meraih Penghargaan dalam 6 kategori di Jakarta Music Festival, 1991, (sumber : Kanal YouTube @roh_money_official).(Red)

Baca juga : Mengingat Kembali Milad Ke-1 Kotela Pada Tahun 2016 di Balai Kota Tangerang

Baca juga : JESLYN Peraih JUARA THE BEST PAVORITE Pada Ajang Spektakuler, Pemilihan Putra Putri Anak Bangsa Indonesia Calon Bintang 2022

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama