Piru (21/11/2023), saatkita.com- Akibat belum dibayarkannya honorer selama 3 bulan dari 12 Pekerja Harian Lepas Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten SBB, maka mereka melakukan aksi nekad dengan menjadikan lapangan Upacara Pemda SBB , Kantor Bupati SBB, Jalan JF Puttileihalat No 1, Kota Piru sebagai lautan sampah.
Kejadian ini sangat memalukan dan menjatuhkan citra dan wibawa Pemerintah Kabupaten SBB, pasalnya aksi ini dilakukan pada Hari Senin, ( 20/11/2023) pada hari yang biasanya digelar apel awal pekan yang diikuti oleh sebagian besar ASN SBB, sehingga kegiatan Pemda itu harus tercoreng dengan aksi menumpahkan gundukan ratusan kilo sampah masyarakat, yang baunya sangat menyengat tersebut.
Akibat aksi itu, maka kegiatan apel awal pekan tersebut harus dibatalkan, bahkan aksi memalukan itu dilakukan didepan pemimpin tertinggi di Kabupaten SBB, Penjabat Bupati SBB, Brigjen Andi Chandra As' Aduddin, S.E., M.H.
Karena itu Penjabat Bupati SBB tersebut langsung turun tangan dan bernegosiasi dengan 12 para Pekerja Harian Lepas itu dan langsung diambil kesepakatan pembayaran honorer mereka.
Usai aksi tersebut, Penjabat Bupati SBB, Andi Chandra As' Aduddin, S.E., M.H, saat ditemui sejumlah awak media mengungkapkan persoalan ini semestinya bisa diselesaikan berlandaskan dasar Negara Pancasila, pada sila Ke empat Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan.
"Harusnya mereka (para p6ekerja Harian Lepas) mengutus perwakilan untuk bermusyawarah. Apa persoalannya?," jabar Andi Chandra.
Menurut Andi Chandra persoalan honorer Pekerja Harian Lepas Dinas Lingkungan Hidup SBB sejak pekan kemarin sudah dilaporkan dirinya dan Penjabat Bupati SBB itu sudah memberikan solusinya tetapi kenyataanya solusi tersebut tidak dieksekusi oleh Birokrasi.
"Saya tidak tahu apa yang disampaikan kepada mereka," cetusnya.
Penjabat Bupati SBB ini juga mensinyalir aksi menumpahkan sampah di lapangan upacara Pemda SBB sudah direncanakan sebelumnya.
"Tadi pagi, Kadis (Kadis Lingkungan Hidup SBB, Drs Albertho Maulany) mengatakan, mobilnya stand by pak.. ! tidak ada isi, bayangkan sebanyak itu sampah dia ngambil kapan, jadi ada aksi yang sudah direncanakan, tidak mungkin sesaat sampah itu langsung diisi," urai Andi Chandra.
Penjabat Bupati SBB itu juga kembali menekankan ideologi Pancasila, sebagai bangsa yang memiliki ideologi Pancasila, kita sudah laksanakan musyawarah dan ternyata gaji Pekerja Harian Lepas tersebut akan dibayarkan sesuai dengan total berapa hari mereka bekerja bukan satu bulan utuh.
"Karena pas pada hari Natal dan Tahun baru terkadang mereka tidak bekerja" pungkasnya. (Nicko Kastanja)
Posting Komentar