Jakarta (28/11/2023), saatkita.com - Sebelumnya mungkin banyak yang tak mengenal sosok sederhana namun bersahaja ini, namun sejak ia membentuk Wanita Muslimah Indonesia, pada 2 Mei 2020 figurnya mulai banyak dikenal di beberapa kalangan. Wanita yang aktif di berbagai organisasi ini dikenal sebagai sosok yang murah senyum dan penyayang. Ia dinilai ramah saat menyapa para wanita, baik yang muda, dewasa maupun lansia di pelbagai kegiatan.
Dirinya pun tak segan menyapa tukang parkir, security maupun pengemis yang dia jumpai di kantor atau di manapun. Lefie yang biasa di kenal Dr. Fie N.H, yang menyelesaikan Pendidikan S3 di Universitas Sultan Agung Semarang dari mulai tingkat sarjana hingga doktoral itu pun masih terus menimba ilmu di beberapa Universitas.
Tak heran banyak gelar kesarjanaan yang disandangnya. Selain sebagai Founder sekaligus Ketua Umum Wanita Muslimah Indonesia , secara definitif ia juga masih tercatat menjadi ASN di salah satu Kementerian. Prioritas utamanya adalah pegawai negeri dan dosen. Namun keluarga, WMI dan Yayasan Annida_99 yang dikelolanya harus tetap mendapat perhatian penuh.
Untuk memenuhi seluruh kewajibannya itu, ia mengatur jadwal sebaik mungkin dengan sekretaris pribadinya.
“Saya sudah atur sedemikian rupa supaya tidak bentrok. Pokoknya semua harus dibagi habis. Ini jadi tantangan tugas. Tapi Alhamdulillah sampai saat ini bisa tertangani dengan baik. Semua harus dapat perhatian penuh,” ungkap wanita penyuka warna ungu yang dulunya adalah mantan model, pemain iklan dan sinetron serta wedding singer mandarin.
Kendati telah memiliki kegiatan berjibun Mami Fie panggilan akrabnya selalu menyempatkan diri untuk mencari hiburan di luar.
“Saya ini sangat beruntung memiliki keluarga yang sangat mendukung seluruh aktifitas diluaran. Mereka lebih memahami saya ketika duduk diam dirumah mereka tahu nanti badan saya sakit semua. Lagi pula, hiburan saya memang keliling mencari dan menemui para kaum duafa. Ada rasa haru dan kebahagiaan tersendiri saat berinteraksi dengan mereka dan yang utama menambah rasa syukur saya pada Allah SWT,” ujarnya seraya tersenyum. Ibu dari dr.Aldena Cinka Nauratefida Putty, M.A.R.S., ini sangat berharap Wanita Muslimah Indonesia yang dibentuknya bisa makin berkembang dan bisa di terima diseluruh lapisan masyarakat.
Saat ditanya apakah ada kendala saat membentuk wadah silaturahmi yang berfokus pada kemanusiaan keagamaan sosial budaya pariwisata pendidikan kesehatan wirausaha dan industri kreatif serta pemberdayaan wanita berkarya langsung di jawab dengan linangan airmata.
“Membentuk sesuatu yang baru sangat tidak mudah karena orang pasti melihat sosok siapa saya. Yang dulunya hanya pekerja seni masih suka pake rok mini dan dekat dengan dunia entertainment kok mencetak Wanita Muslimah Indonesia. Sering dicibir dan dianggap sebelah mata bahkan difitnah sana sini tetapi bagi saya cukup menyikapinya dengan senyuman dan doa tulus yang tak pernah putus. Tantangan saya adalah pesan dari almarhum dan almarhumah kedua orang tua saya, mereka sangat berharap saya terus menuntut ilmu setinggi-tingginya dan membuat wadah yang bermanfaat yang berkesan baik di masyarakat. Saya jawab saat itu rasanya tidak mungkin. Bahkan papa saya sebelum meninggal beberapa jam pun menyampaikan keinginannya tersebut. Saya tidak menyangka permintaan beliau akhirnya terkabul dan terwujud serta tidak menduga bila akhirnya WMI bisa berkembang hingga sekarang,” ujarnya lirih.
Baginya berkumpul bersama orang-orang baik akan membawa pada arah kebaikan. Saat disinggung apakah masih aktif di beberapa kegiatan sosialita dirinya hanya tersenyum simpul.
“Mungkin dulu saya sosok yang harus selalu fashionable sampai koleksi tas dan sepatu branded tapi kedepannya saya sadar sudah selayaknya itu semua lebih baik diuangkan dan untuk berbagi terhadap sesama. Semua sudah saya batasi karena jiwa saya bukan di sana,“ tegasnya dengan santun.
Sosok mandiri yang tidak pernah gengsi ini memiliki banyak cita-cita diantaranya menginginkan seluruh wanita tidak hanya Wanita Muslimah Indonesia melainkan wanita seluruhnya untuk lebih bijak dalam menyikapi hidupnya, menjadi wanita yang kuat dan tangguh.
"Setiap wanita mempunyai peluang untuk membantu sesama. Baik seorang ibu rumah tangga terlebih apabila wanita itu memiliki keahlian atau profesi tertentu. Dan bila para wanita bersinergi di dalam upaya meningkatkan kualitas, harkat dan martabat sesama wanita tentu hasilnya akan lebih baik. Wanita Indonesia harus tetap semangat tanpa mengenal usia, bersatu padu, jangan mudah terprovokasi. Melalui program dan kegiatan WMI (Wanita Muslimah Indonesia) diharapkan semakin banyak wanita-wanita yang beprestasi, berkualitas, tidak ada lagi kaum wanita yang mendapat kekerasan dalam rumah tangga,” tukasnya menutup obrolan sore itu sambil menggendong cucu tersayang. (Red)
Posting Komentar