Indramayu (29/8/2024), saatkita.com - Ketua umum Persatuan wartawan Nasrani Indonesia (PEWARNA Indonesia) turut hadir dalam puncak perayaan ulang tahun seperempat abad Ponpes Ma'had Al Zaytun, sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang terbaik di Asia Tenggara ini.
Perayaan HUT Ke -25 Tahun dipusatkan di Masjid Rahmatan Lil Alamin, Komplek Pompes Al Zaytun Indramayu, Jawa Barat Selasa (27/8/2024.).
Acara yang diwarnai dengan berbagai sambutan dari para tokoh baik mewakili lembaga ataupun pribadi ini memberi apresiasi langkah Ponpes Al Zaytun di bawah kepemimpinan Syaykh Abdussalam Rasyidi Panji Gumilang, pria asal Jawa Timur ini yang konsen memperjuangkan dan mempraktekan kehidupan yang toleransi dan perdamaian.
Terkait upaya yang dilakukan Syaykh Panji Gumilang menurut Yusuf Mujiono Ketua Umum PEWARNA Indonesia adalah langkah yang harus didukung, mengingat keberagaman yang ada di Indonesia ini agar tetap terpelihara dengan tetap rukun damai sehingga berkat Tuhan akan turun atas bangsa ini.
"Apa yang dilakukan Syaykh Panji ini merupakan bentuk aktualisasi dari keimanannya sebagai pemeluk agama Islam yang menerapkan prinsip Rahmatan Lil alamin. Di mana dialah Islam yang anti kekerasan, Islam yang penganutnya anti membuat kerusakan, pantang menghina, merendahkan atau memberi label negatif kepada orang lain, menjauhi prejudice (su'udzan), mencari-cari kesalahan orang lain (tajassus) dan ghibah," tandas Yusuf saat memberikan kata sambutannya.
Namun sayang apa yang dipraktekan Syaykh ini justru mengalami tindakan yang tidak sepatutnya diterima dengan menvonis melakukan kesalahan hingga di ganjar hukuman.
Menariknya, sekalipun harus menghadapi persoalan yang pelik dengan hati seorang bapak sekaligus pendidik, justru menerima semua itu dengan tetap tenang dan tak ada kata kasar dan menyalahkan pihak-pihak lain.
"Inilah hikmat dan kebijakan yang diberikan Tuhan atas Syaykh sehingga mampu merespon dengan positif atas semua yang menimpanya," ungkap Yusuf sekaligus mendokan agar di hari ulang tahun ke-25 ini, Syaykh semakin diberikan hikmat dan kebijakan.
Hal positif selama menjalani hukuman Syaykh mengaku malah bisa berhitung kekuatan yang ada di bangsa ini, sehingga lahirlah istilah remontanda istilah Brasil saat bermain bola. Dan melalui perenungannya saat itu lahirlah Gagasan "1.000 Tahun Indonesia Raya ke Depan dengan Semangat Remontada from Within”.
Artinya kata Syaykh kita mampu menggunakan kekuatan dari dalam diri sendiri untuk menjadikan bangsa Indonesia maju, kuat dan berdaulat atas pangan termasuk EPOLEKSOSBUD HAMKAMRATA-nya.
Tentu sebagai pakar pertanian Syaykh memiliki hitung-hitungan bagaimana Indonesia bisa memenuhi pangan dengan memanfaatkan persawahan dengan pertanian moderen yang dilakukannya di Ponpes Al Zaytun.
"Selama 10 tahun pertanian kita jika dikerjakan dengan benar saya jamin bisa memenuhi kebutuhan semua warga Indonesia bahkan bisa mengekspor beras ke luar negeri," ujarnya yakin.
HUT Ke-25 Tahun Ponpes Al Zaytun di gelar dari tanggal 24 hingga 27 Agustus 2024. Acara di rangkai dengan kuliah umum dengan mengangkat tema Epoleksosbudhamkamrata. (Red)
Reporter: Johan Sopaheluwakan
Posting Komentar