Bogor (5/8/2024), saatkita.com - 20 santri dari Pondok Pesantren Assatropi di Lebak Pasar menggerebek sebuah kontrakan yang diduga digunakan sebagai tempat prostitusi online. Kontrakan tersebut dimiliki oleh Gultom dan terletak di Kp. Lebak Pasar, Desa Citeureup, Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor.
Penggerebekan ini dipicu oleh kecurigaan para santri terhadap aktivitas mencurigakan di kontrakan tersebut. Para santri segera berkumpul dan melakukan aksi penggerebekan untuk menghentikan aktivitas yang diduga melanggar norma agama dan hukum. Kejadian ini segera menarik perhatian warga sekitar, yang kemudian ikut berkumpul di lokasi.
Setelah penggerebekan, dilakukan pertemuan darurat antara pemilik kontrakan, tokoh lingkungan, tokoh agama setempat, dan anggota Babinkamtibmas Desa Citeureup, Bripka Deni. Pertemuan ini bertujuan untuk menyelesaikan masalah secara musyawarah dan mencari solusi terbaik. Dalam pertemuan tersebut, disepakati bahwa pemilik kontrakan harus lebih selektif dalam menerima penyewa. Setiap calon penyewa baru harus dilaporkan kepada Ketua RT setempat untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan.
Kapolsek Citeureup, Kompol Victor G. Hamonangan, S.H., M.H, menyatakan bahwa situasi kondusif dapat terjaga berkat kerjasama semua pihak yang hadir.
"Kami mengapresiasi tindakan cepat para santri dan dukungan masyarakat. Kami akan terus memantau perkembangan situasi ini dan memastikan bahwa kontrakan tersebut tidak lagi digunakan untuk kegiatan yang melanggar hukum," ujarnya.
Kompol Victor juga menambahkan bahwa pihak kepolisian akan melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan aktivitas prostitusi online di kontrakan tersebut. Langkah-langkah preventif akan diambil untuk memastikan keamanan dan ketertiban di lingkungan sekitar.
Sampai Berita ini Diturunkan, pihak Kepolisian mengimbau masyarakat untuk segera melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan di wilayah mereka. Kolaborasi antara masyarakat dan aparat kepolisian sangat penting untuk menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan. (Red)
Jurnalis: Rudolf
Posting Komentar