Menyikapi kekalahan ini, pelatih tim voli putra Aceh, M Yusuf mengakui kekalahan mereka.
"Karena poin kita di bawah, 5 tim di pool, dipastikan 4 yang masuk 8 besar. Aceh posisinya di kelima," ujarnya.
Meski begitu, sebagai seorang pelatih, Yusuf berbesar hati dan menerima kekalahan anak-anak asuhnya.
"Selamat buat Sulteng ke 8 besar," ungkapnya.
Sebenarnya, lanjut Yusuf, anak-anak asuhnya sempat memimpin di poin 13-10. Tetapi, kemudian anak asuhnya itu hilang fokus, hilang ketenangan, hingga 13-13 dan deuce sampai 18-16 untuk keunggulan Sulteng.
"Terima kasih kepada penonton dan support rakyat Aceh. Inilah kami sudah berjuang. Inilah konsekuensi dari sebuah pertandingan, ada yang menang dan kalah," tuturnya.
Walaupun harus kembali ke Aceh, menurutnya, mereka sudah memiliki pengalaman berharga. Menurutnya, bertanding di Pekan Olahraga Nasional (PON) merupakan puncak karier tertinggi.
Diketahui pertandingan Sulteng melawan Aceh berlangsung sangat sengit. Kedua tim berusaha mencuri poin. Karena pertandingan babak penyisihan ini menjadi penentu bagi kedua tim, untuk melangkah ke 8 besar.
Pada set pertama, Sulteng menang 25-21. Namun, di set kedua Aceh berhasil menyamakan kedudukan 1-1 dengan skor 25-21. Kemenangan di set kedua ini menambah semangat tim Aceh di bawah asuhan M Yusuf yang kembali menang di set ketiga dengan deuce 30-28.
Tidak mau kalah di babak keempat, Sulteng kembali bangkit agar tidak kalah dan tersingkir. Pertandingan di set ke-4 semakin seru karena kedua tim sama-sama mencoba merebut poin. Akhirnya, di set keempat, dengan deuce, Sulteng menang dengan skor 31-29.
Di set kelima yang merupakan set penentu, kedua tim berupaya saling menambah poin. Sempat terjadi beberapa kali rally panjang. Namun, Aceh harus menyerah pada Sulteng juga setelah deuce dengan skor 18-16. (Red/Okta)
FOTO BY PON XXI SUMUT/RISKY CAHYADI
Posting Komentar