Medan (20/9/2024), saatkita.com - Nella Agustin, atlet Sumatera Utara asal Serdang Bedagai, menjadi calon bintang atletik Indonesia dengan prestasinya menyabet tiga medali emas sekaligus dan mampu memecahkan rekor nasional di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI), David Luther Lubis, saat temu pers di Media Center Utama Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Sumut, Rabu malam (18/9/2024).
Tiga medali emas tersebut diraih oleh Nella yang baru perdana mengikuti PON, melalui nomor lari 200 meter putri, lari 400 meter gawang putri serta dari nomor 4x400 meter mixed.
Khusus di nomor 4x400 meter mixed tersebut, medali emas diraih tim Sumatera Utara atas nama Nella Agustin, Siska Simamora, M Kahairuddin dan Ayyub Niti.
Catatan impresif Nella Agustin, dari dua emas yang sukses diraih dari 200 meter putri dan lari 400 meter gawang putri berhasil menciptakan rekor baru. Di nomor 400 meter gawang putri, ia mencatatkan waktu 58,3 detik memecahkan dua rekor yakni rekor senior atau nasional.
Rekor nasional sebelumnya diciptakan oleh Viera Hetari dari Maluku dengan catatan waktu 59,64 detik pada tahun 2011. Sementara rekor PON sebelumnya atas nama Maryati (NTB) pada PON tahun 2012 di Riau dengan waktu 60,31 detik
Sementara di nomor 200 meter putri, Nella Agustin juga berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 23,61 detik sekaligus memecahkan rekornas atas namanya sendiri dengan waktu 23.63 detik.
Selain itu, catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor PON yang sebelumnya diciptakan Irene Truitje Joseph (Maluku) di PON tahun 2000 Jawa Timur dengan catatan waktu 23.98 detik.
"Semuanya berkat latihan keras, dukungan Ketua PASI Sumut, pelatih. Terima kasih juga warga Sumut berkat doa dan dukungannya. Target selanjutnya Sea Games, lawannya pasti lebih, jadi termotivasi lebih naik," kata Nella.
Dalam kesempatan itu, peraih emas PON XXI cabor tolak peluru asal Sumut, Muhammad Syahrial Bhakti mengatakan kisah suksesnya. Awalnya dia dibina dari PPLP, berlatih melihat video seniornya Sukraj Singh untuk memecahkan rekor.
"Tamat di PPLP saya latihan di Unimed 4 tahunan. Sukraj Singh, sempat melatih di 2023, dan akhirnya saya merasa ilmu beliau sudah tersampaikan. Kemudian Bapak Iwan Pulungan nawarkan latihan ke Bandung. Sampai akhirnya saya siap tempur di Padjajaran. Saya cerita ke Sukraj Singh kami kombinasikan ilmu yang dari Bandung, dah tercapailah mimpi pecah rekor (Tolak Peluru)," katanya.
Ketua PASI Sumut, David Luther Lubis mengaku sangat puas dan bangga dengan para atlet Atletik, khususnya Nella Agustin dan Syahrial Bhakti. Kesuksesan Atletik di PON tak lepas dari analisis yang luar biasa.
"Saya sejak 2022, PASI saya melihat banyak PR. Saya sendiri bukan pengurus tapi saya pecinta lari dan suka ikuti even lari. Saya lihat potensi PASI. Lalu saya perhatikan sisi science, expert, dan experience. Lalu saya lihat nutrisionis-nutrisionis, saya ajak kolaborasi, begitu juga mantan atlet yang beprestasi di Sumut. Dan terbukti 6 emas 3 perak 1 perunggu. Semoga besok Sumut tambah 1 emas lagi. Saya pribadi bangga dan puas dengan sudah diraih Nella Agustin," katanya.
Pelatih Nella Agustin, menceritakan perjuangan extra dan waktu latihan Nella yang lebih keras. Di mana lokasi latihan di Pama Binjai, Langkat, Karo yang ada ketinggian 1.600 di atas permukaan laut.
"Jadi ada kata-kata Ketua PASI ke saya yang menjadi motivasi bilang kalau gagal saya minta pertanggungjawaban. Itu jadi semangat kami. Nella ditangani dua tahun lalu, kami lihat potensi bisa di 400 gawang. Ternyata luar biasa Nella tidak pernah mengeluh. Mutiara yang tersimpan, yang tidak pernah tampil di even nasional. Strategi kami untuk Nella sukses. Emang target akan berikan prestasi Sumut," katanya.
Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis, menjanjikan bonus atlet sudah dibicarakan ke Gubernur. Janjinya lebih besar dari PON Papua.
"Ke Pak Gubernur sudah saya bicarakan, dan janjinya lebih besar dari PON Papua 6 emas tercapai, saya target 7," katanya. (Red/Okta)
FOTO BY DEDI
Posting Komentar