Hal tersebut diungkapkan oleh Rico Yuliansyah saat ditanya oleh awak media pada pagi ini, Selasa (29/10/2024) sekira pukul 07.00 WIB.
"Benar, memang saya Ketua Aksi Batam Bela Ulama (Bela UAS) pada tanggal 25 Agustus 2019 yang lalu," jawab Rico singkat saat dikonfirmasi oleh awak media.
Saat ditanya oleh awak media kenapa berbeda pandangan politik saat ini dengan UAS terkait Pilwako Batam, Rico juga menjawab dengan sangat simple.
"Kita simak dan dengar ceramah agama yang beliau sampaikan. Namun jika urusan politik, tentu memiliki pandangan masing-masing," ujarnya.
Dijelaskan Rico, Ia mendukung Paslon ASLI bukan hanya asal-asalan untuk mendukung, namun sudah berjuang bersama Relawan Amsakar sejak Amsakar mulai dikucilkan.
"Kami mendukung Bang Am bukan hanya saat Bang Am sudah berpasangan dengan Kak Li Claudia. Tapi kami mendukung Bang Am sejak beliau mulai dikucilkan di Pemko Batam. Dulu itu sangat sadis, lurah, camat, kadis, dan pegawai lainnya seakan-akan takut untuk berjumpa dengan Bang Am," jelasnya.
Tambahnya, Dia juga mengungkapkan bahwa apa yang dirasakan oleh Amsakar saat itu sangatlah miris dan menyedihkan.
"Benar-benar miris dan sangat menyedihkan! Bang Am itu mantan pegawai dan juga mantan Kadis 2 kali. Terus beliau masih menjabat periode kedua sebagai Wakil Walikota Batam, tapi semuanya seakan takut berjumpa beliau. Itulah sebabnya hati kami tergerak untuk memperjuangkan beliau menjadi Walikota Batam," tuturnya.
Dilanjutkan pria yang diketahui juga sebagai Ketua Aliansi Batam Menggugat itu, Ia menyebutkan bahwa perjuangan para Relawan Amsakar untuk menjadikan Amsakar sebagai Calon Walikota Batam bukanlah mudah.
"Perjuangan Relawan Amsakar itu tidak mudah. 2,5 Tahun semuanya berjuang bagaimana agar bang Am bisa mendapatkan perahu untuk mencalonkan diri sebagai Walikota Batam. Berbagai lika liku yang di hadapi, hingga akhirnya bang Am bisa maju bersama kak Li Claudia Candra dalam Pilwako Batam 2024," sebutnya.
Terakhir, Dia mengatakan bahwa memilih Kepala Daerah itu harus jelas program-program yang akan dijalankan oleh Calon Kepala Daerah itu sendirinya.
"Kalau mau milih Kepala Daerah, harus jelas programnya. Dasar-dasar program yang mau dijalankan juga harus ASLI. Bukan program yang hanya dibuat-buat namun dasarnya tidak jelas dan ujung-ujungnya masyarakat seakan dibohongi. Selain itu, dukungan dari Legislatif juga sangat penting untuk menjalankan program yang ditawarkan oleh Calon Kepala Daerah itu. Kalau Legislatif tidak mendukung, tentu saja program tersebut tidak akan bisa terwujud kedepannya," tutupnya. (Red)
Posting Komentar