Pertarungan Pemilihan Kepala Daerah di Kota Ambon Periode 2024-2029, menjadi ajang yang menarik, pasalnya dengan sejumlah figur berkualitas yang turut berkompetisi dalam ajang 5 tahunan tersebut, dimana ada empat Pasangan Calon (Paslon) bertarung di ajang perebutan kursi orang nomor satu dan Nomor dua di Kota yang berjuluk manisse tersebut.
Kempat Paslon tersebut yakni, Paslon No urut 1 Drs Agus Ririmasse, M.Si., (Mantan Sekretaris Kota Ambon) dan Novan Liem, S.E., (Mantan Anggota DPRD Ambon), No urut 2, Bodewin Melkias Wattimena, M.Si., (Mantan Pejabat Walikota) dan Elly Toisutta S.Sos (Mantan Ketua DPRD Kota Ambon), No urut 3, Mohamad Taddy Salampessy (Pengurus PDI- P Maluku) dan Emmilyh Dominggus Luhukay, No urut 4, Jantje Wenno, S.H., (Mantan Anggota DPRD Maluku) dan Drs. Syarif Bakri Asyathry (Mantan Kadis Koperasi Maluku).
Salah satu hal yang menarik perhatian publik di Kota Ambon adalah, tampilnya, Mantan Penjabat Walikota Ambon, Bodewin Wattimena, M.Si., yang berpasangan dengan Elly Toisutta, S.Sos., yang juga menduduki jabatan mentereng yaitu Ketua DPRD Kota Ambon.
Salah satu koordinator relawan Bodewin Wattimena, M.Si., - Elly Toisuta, S.Sos., Salmon Tahya saat dihubungi media ini lewat saluran WhatsAppnya, pada Sabtu, (19/10/2024) menyatakan, pencalonan Bodewin Wattimena adalah langkah yang tepat, pasalnya Wattimena selama 2 tahun menjadi Penjabat Walikota Ambon, telah menunjukkan sikap responsif terhadap setiap keluhan warga Kota Ambon.
"Salah satu Program Bodewin saat menjabat Walikota adalah WAJAR, Walikota Jumpa Rakyat yang digelar setiap hari Jumat, dengan tujuan menyerap aspirasi masyarakat dan mengevaluasi kinerja para pimpinan OPD di Pemkot Ambon," jelas Tahya.
Menurut Tahya, dalam menyikapi laporan masyarakat, Wattimena juga bersikap tegas, bahkan ada Pimpinan OPD di Kota Ambon yang diganti karena tidak dapat mengakomodir kepentingan rakyat karena prinsipnya OPD adalah kepanjangan tangan dari Penjabat Walikota.
Selain dalam tugas pemerintahan, diluar itu Bodewin Wattimena adalah figur yang bersahaja, rendah hati dan siap menerima kritik.
Tahya menandaskan, figur Bodewin Wattimena adalah figur yang mudah diterima oleh kalangan bawah karena tidak angkuh berbeda dengan salah satu figur yang kerap mengecam dibelakang.
Sementara untuk Elly Toisutta, S.Sos., adalah figur yang telah dikenal luas oleh masyarakat Kota Ambon, ini terbukti dengan 3 kali, Ketua DPRD perempuan ini menduduki jabatan di DPRD Kota Ambon, mulai dari Anggota, Wakil Ketua dan Ketua.
Terkait visi misi dari Paslon Bodewin Wattimena dan Elly Toisutta, Tahya menandaskan visi misi dari Paslon yang mengusung Tag "Beta For Ambon" ini adalah mengusung program yang masuk akal, tidak muluk, karena sesuai dengan daya dukung keuangan Pemerintah Kota yang ada.
"Salah satu Paslon menjanjikan program Seragam Gratis bagi siswa SD, tetapi nereka tidak memperhitungkan banyaknya sekolah SD di Kota Ambon, jika dikonversikan dengan Anggaran Pemerintah Kota Ambon," sebutnya.
Dari informasi yang dihimpun sampai dengan tahun 2020 jumlah SD di Ambon sudah mencapai 194 SD.
Sementara untuk program Upah Minimum Regional (UMR) dengan nominal sejumlah Rp 5 juta setiap pekerja, menurut Tahya tidak masuk akal, karena berpotensi unit usaha di Kota Ambon bisa tutup karena tidak mampu membayar gaji pekerjanya.(Nicko Kastanja)
Posting Komentar