Menarik untuk di kupas di moment Pilkada kali ini adalah berseliweran atau banyaknya tokoh-tokoh nasional baik dari fungsional partai, kalangan artis yang tiba-tiba saja banting stir menjadi birokrasi, kalangan influencer, dan tidak ketinggalan para da'i.
Pilkada Batam yang awalnya di prediksi akan melawan kotak kosong karena imbas dari Koalisi besar di pusat, namun bulan Agustus munculah putusan mahkamah yang membawa dampak pada demokrasi di Batam.
Dengan berbagai polesan strategi pemenangan dari masing-masing tim Paslon, untuk bagaimana menarik dukungan serta simpatisan pemilih, mereka juga seakan berlomba untuk mendatangkan tokoh-tokoh nasional yang di yakini bisa mendongkrak perolehan suara jagoannya masing-masing.
Dari kacamata ekonomi, Batam sebagai salah satu daerah berbasis industry memiliki daya saing dan tingkat perputaran ekonomi yang cukup tinggi yang hampir bisa mengimbangi kota-kota besar lainnya di Indonesia layak menghadirkan sebuah pertarungan yang cukup sengit demi menjadi orang nomor satu dan nomor dua.
Dari sisi politik, Batam yang berbatasan langsung dengan beberapa negara di Asia Tenggara dinilai cukup strategis untuk membangun kekuatan politik, militer serta ekonomi demi bersaing dengan negara-negara tetangga.
Untuk mewujudkan itu kekuasaan harus di pegang oleh sang perancang, entah bagaimanapun caranya.
Menarik untuk kita tunggu, jurus-jurus pamungkas dari para paslon timses masing masing kandidat dalam seminggu ini.
Selamat menanti
Syamsun Woller,
Panglima Pubers Batam
(Sara)
Posting Komentar