Jakarta, (19/11/2024), saatkita.com - Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Ridwan Kamil-Suswono (R1DO) membawa program yang tepat dan dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan warga Jakarta. Salah satu program unggulan yang mereka tawarkan adalah renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan bantuan dana sebesar Rp50 juta hingga Rp100 juta per rumah. Program ini diungkapkan dalam debat ketiga Pilkada Jakarta (17/11/2024).
Anggota DPD RI Dapil DKI Jakarta Fahira Idris mengungkapkan, masalah perumahan akan terus menjadi salah satu isu krusial untuk kota dengan kepadatan tinggi seperti Jakarta. Oleh karena itu, program renovasi RTLH menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan masalah RTLH secara komprehensif.
“Program renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini selain menata rumah juga harus menjadi program menata ekonomi warga. Artinya, program ini bukan sekadar membantu masyarakat kurang mampu untuk memiliki hunian yang layak, tetapi juga dikembangkan untuk menciptakan peluang ekonomi baru salah satunya menjadikan rumah yang sudah direnovasi sebagai tempat usaha,” ujar Fahira Idris di Jakarta, Selasa (19/11/2024).
Pelaksanaan program ini, tambah Fahira Idris, tidak hanya bertujuan untuk memperbaiki struktur fisik rumah, tetapi juga mengembalikan keberfungsian sosial penerima bantuan. Oleh karena itu, program ini harus dikelola secara berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi warga, terutama bagi mereka yang sebelumnya kesulitan memperoleh penghasilan tetap.
Senator Jakarta ini yakin, program ini akan memberi dampak signifikan bagi warga penerima manfaat, mulai dari peningkatan kualitas tempat tinggal hingga peningkatan kesejahteraan ekonomi. Rumah yang layak dan sehat memungkinkan penghuni untuk hidup dengan lebih baik, sementara tambahan ruang untuk usaha dapat menjadi sumber penghidupan baru.
Dalam skala yang lebih luas, sambung Fahira Idris, program renovasi rumah ini diharapkan mampu membuka jalan bagi akses perumahan dan permukiman yang layak, aman, terjangkau, dan inklusif di Jakarta. Dengan begitu, program ini tidak hanya menjadi solusi jangka pendek, tetapi juga strategi jangka panjang untuk mengatasi kesenjangan perumahan di Jakarta dan agar Jakarta bisa terus tumbuh sebagai kota yang tidak hanya megah secara infrastruktur, tetapi juga kuat secara sosial-ekonomi.
“Saya mengapresiasi dan mendukung program ini. Pasangan R1DO memandang rumah bukan sekadar tempat berlindung, melainkan juga pusat aktivitas keluarga dan potensi ekonomi. Dengan program ini, warga tidak hanya mendapatkan rumah yang layak, tetapi juga kesempatan untuk menciptakan tempat usaha di dalam rumah mereka. Saya yakin program ini efektif meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi warga,” pungkas Ketua Umum Ormas Bang Japar ini. (Red/Zaenal Langgar)
Posting Komentar