Lelet Dalam Pencairan Anggaran, Ketua Komisi I DPRD Nilai Kepala BPKAD Bisa Pengaruhi Peningkatan Ekonomi SBB

Piru (25/12/2024), saatkita.com - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD) SBB, Fredy Pentury, S.Sos., menyatakan, prihatin dengan pelayanan yang dilakukan oleh Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten SBB, Siti Khotidjah.

Pentury yang ditemui di Pendopo Bupati SBB, pada Senin, (22/12/2024), mengungkapkan, menjelang akhir tahun banyak Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D ) yang menumpuk bahkan sampai hari ini belum ada pencairan.

Oleh karena itu, DPRD berharap, Pers yang juga bagian dari pengawasan  melakukan pemberitaan terkait pelayanan dan kinerja Kepala BPKAD karena buruk, selain itu komunikasinya juga jelek, bahkan Bupati SBB juga saat berkomunikasi dengan yang bersangkutan tidak dilayani sampai hari ini.

"Saya selaku Ketua Komisi I DPRD Kabupaten SBB,  melakukan konfirmasi dengan Bupati langsung di kediaman, turut mengeluh, bahkan pernyataan Bupati secara resmi nomor hp-nya sudah diblokir karena dianggap tidak etis, tidak menghargai komunikasi yang dilakukan oleh Pj Bupati SBB," ujar Pentury yang juga pernah menjadi salah satu jurnalis senior di Kabupaten SBB ini.

Pentury mengungkapkan, kejadian ini menimbulkan reputasi jelek dan baru pernah terjadi, seakan-akan bahwa ada Bupati kecil di daerah ini.

Ketika disingung kemampuan dan Kompetensi Kepala Keuangan Pemda SBB tersebut, Pentury menegaskan, Kepala Keuangan SBB itu tidak mampu dan pelayanannya lemah dan buruk.

Menurut Ketua Komisi ini, karena ketidak becusan Siti Khotijah maka akan berpengaruh terhadap peredaran uang di masyarakat juga peningkatan ekonomi menjelang akhir tahun untuk masyarakat umum khususnya umat Nasrani.

"Kami berharap, proses dana pihak ketiga ini akan bisa membantu kebutuhan mereka di Nataru ini, tapi apa yang dialami, pelayanannya sangat jelek dan buruk bahkan tertutup dengan pihak yang berkomunikasi," ungkap Pentury.

Politisi PDIP menyatakan saat di konfirmasi lewat HP atau Telepon seluler, juga tidak pernah digubris bahkan dalam kapasitasnya selaku mitra tidak ditanggapi secara serius, untuk membalas Chat di WhatsApp juga tidak ditanggapi.

Pentury menilai, Siti Khotidjah adalah  pejabat publik yang sangat tidak beretika dan tidak beradab karena itu dirinya berharap, Bupati defenitif ketika dilantik, 6 bulan kedepan akan menilai kinerja dari masing-masing OPD, khususnya kepala keuangan.

Pentury juga menandaskan, kepala keuangan ini sangat jelek dan sangat tertutup, terkesan tidak mau diatur, seakan-akan dia punya otoritas melebihi otoritas Penjabat Bupati SBB. (Nicko Kastanja)

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama