Dalam kegiatan tersebut, hadir AKP Wahyudi (Wakapolsek Pademangan), IPTU Gusti (Kanit Binmas), Bripka Iwan Wahyudi (Bhabinkamtibmas Pademangan Barat), serta beberapa tokoh masyarakat dan perwakilan dari Kelurahan Pademangan Barat, seperti Teguh Prihatin (Kasi Ekbang), Usman (Anggota Satpol PP), PPSU Kelurahan Pademangan Barat, dan warga setempat.
Acara ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi terkait keamanan dan ketertiban lingkungan. Salah satu pertanyaan yang diajukan warga adalah mengenai Restorative Justice.
Menurut pihak kepolisian, Restorative Justice adalah metode penyelesaian kasus ringan melalui musyawarah yang melibatkan korban, pelaku, dan pihak terkait untuk mencapai kesepakatan damai. Namun, tidak semua kasus bisa diselesaikan dengan cara ini.
Selain itu, ada juga pertanyaan seputar apakah SIM A bisa digunakan untuk mengendarai sepeda motor? Jawabannya tegas: tidak bisa. SIM A hanya berlaku untuk kendaraan roda empat, sedangkan pengendara motor wajib memiliki SIM C sesuai aturan yang berlaku.
Wakapolsek menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat silaturahmi dan meningkatkan kepedulian warga terhadap lingkungan.
"Kami ingin mendengar langsung permasalahan warga dan bersama-sama mencari solusi. Keamanan bukan hanya tugas kepolisian, tetapi juga tanggung jawab kita semua," ujar Wakapolsek.
Beliau juga mengajak masyarakat untuk tidak ragu melaporkan segala bentuk gangguan keamanan atau tindak kriminal, sekecil apa pun, kepada Bhabinkamtibmas atau langsung ke Polsek Pademangan.
Acara Ngopi Kamtibmas ini mendapat respon positif dari warga yang merasa lebih dekat dengan aparat kepolisian. Mereka berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut agar sinergi antara masyarakat dan kepolisian semakin kuat dalam menjaga keamanan wilayah.
Dengan berlangsungnya acara dalam kondisi aman dan kondusif, Ngopi Kamtibmas menjadi bukti bahwa komunikasi yang baik antara warga dan polisi adalah kunci terciptanya lingkungan yang nyaman dan tenteram. (Red)
Posting Komentar