Piru (19/3/2025), saatkita.com - Wakil Gubernur Maluku, Abdulah Vanath meminta semua masyarakat dan stake holder di Kabupaten SBB untuk mendukung program Pelabuhan Terintegrasi Maluku (Maluku Integrated Port) yang direncanakan akan dibangun di Desa Waisarissa, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten SBB.
Dalam lawatan Safari Ramadhan Pemprov Maluku yang digelar di Masjid Nurul Fallah, Desa Waimital, pada Minggu, (16/3/2025, Vanath meminta seluruh elemen Masyarakat untuk tidak mengganggu ketertiban dan keamanan wilayah Kabupaten SBB yang akan dijadikan jalur distribusi logistik barang.
Vanath menyatakan, Pelabuhan itu
akan menjadi pelabuhan Peti Kemas yang terintegrasi di wilayah timur Indonesia termasuk Papua, sehingga barang tidak perlu masuk ke Surabaya karena semua logistik akan melalui Kabupaten Seram Bagian Barat dari situ baru didistribusikan.
Untuk Pelabuhan Terintegrasi Maluku ini, dibutuhkan lahan seluas 500 Hektar karena selain pelabuhan teritegrasi di tempat itu juga akan dibangun Industri Perikanan sehingga akan menyerap tenaga kerja lokal yang besar.
"Karena itu anak-anak Seram harus mengamankan Proyek ini, karena selama ini, pusat pertumbuhan ekonomi adalah di Ambon, kalau proyek ini dapat direalisasikan, maka selain menyerap tenaga kerja anak-anak Seram, kapal Ferry yang kita akan gunakan adalah Kapal Roro yang kecepatannya lebih tinggi dan kapasitas daya tampungnya lebih besar," ujar Vanath.
Vanath optimis, dengan dibangunnya Maluku Integrated Port di Waisarissa, maka Kabupaten SBB akan menjadi daerah yang kaya karena memiliki tambang, juga memiliki Pelabuhan Terintegrasi yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang tinggi yang akan menghidupkan banyak orang.
Sementara terkait lahan Maluku Integrated Port, yang akan menggunakan lahan bekas PT Jayanti Group di Desa Waisarissa, Vanath mengungkapkan, Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa telah bertemu dengan pemegang ijin lahan tersebut, Tomy Winata Pemilik Grup Arthagraha untuk menyerahkan lahan tersebut ke Pemerintah.
Untuk pelabuhan Yos Sudarso di Ambon yang selama ini berfungsi sebagai pelabuhan penumpang dan peti kemas akan menjadi pelabuhan penumpang saja. (Nicko Kastanja)
Posting Komentar