Kodim 1513/SBB Gelar Penanaman Bibit Seledri di Kebun Hatusua, Tuaharea Berharap Ketahanan Pangan Tingkat

Piru (17/4/2025), saatkita.com - Pembukaaan ladang jagung seluas 2  Hektar oleh Mantan Sekretaris Daerah SBB, Mansur Tuharea di Desa Hatusua, Kecamatan Kairatu Barat, Kabupaten SBB, telah menarik perhatian dari Kodim 1513/SBB untuk menjadikan lahan tersebut sebagai Kebun Ketahanan Pangan binaan Kodim 1513/SBB.

Upaya untuk mengembangkan Kebun Ketahanan Pangan itu, terus dilakukan bukan hanya dengan penanaman tanaman bahan pokok saja, tetapi juga tanaman Holtikultura lainnya, misalnya pada Rabu, (9/4/2025) Kodim 1513/SBB menggelar kegiatan Penanaman bibit seledri  yang  ditanam dilahan itu.

Hadir dalam kegiatan itu, Komandan Distrik Militer (Dandim) 1513/SBB, Letkol Inf Ridolf G Paulus, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XLI Kodim 1513/SBB, Pingkan Paulus, Danramil 1513/03 Kairatu, Kapten inf,  Herry Tupamahu, Kepala Desa Hatusua, Petrus Saul Tuhuteru, pemilik lahan sekaligus Ketua Kelompok Tani Hatusua Maju, Mansur Tuharea, para anggota TNI baik dari Kodim 1513/SBB maupun Koramil 1513/03 Kairatu dan anggota Kelompok Tani Desa Hatusua yang diberi nama Kelompok Tani  Hatusua Maju.

Ketua Kelompok Tani Hatusua Maju, Mansur Tuharea, dalam wawancaranya kepada media ini, pada Rabu, (9/4/2025) menyatakan bahwa, tujuan utama dari pembukaan lahan jagung sebagai kebun ketahanan pangan itu, adalah untuk memotivasi masyarakat di Kabupaten SBB untuk membuka kebun dan bercocok tanam.

Menurutnya, dengan bercocok tanam secara konsisten, akan menghasilkan bahan pangan yang bisa dijual sehingga mendatangkan penghasilan dan berimbas pada kesejahteraan masyarakat, karena untuk menjadi seorang petani yang maju dan modern memang membutuhkan sosok yang ulet dan mau bekerja keras.

Mantan Sekretaris Daerah SBB itu mengakui, untuk saat ini dirinya masih menemui kendala dalam pengembangan pertanian, yakni mahalnya harga sewa alat eksavator  untuk membuka lahan, mahalnya bibit, pupuk dan pestisida pengendali hama dan rumput ilalang yang tidak sebanding dengan harga jual hasil pertanian itu, tapi dirinya tidak berputus asa dan tetap optimis bahwa upaya yang dirintisnya ini pasti akan memperoleh keuntungan yang signifikan di masa depan.

Tuharea menandaskan, ketahanan pangan ini sejalan dengan program Asta Cita dari Presiden-RI, Prabowo Subianto, tetapi realitanya adalah Kabupaten SBB belum merespon perkembangan ini, dimana bahwa Kabupaten SBB belum memprogramkan program ketahahanan, sementara Kota Ambon sudah merespon program ini.

Tuharea menambahkan, kebun ketahanan pangan miliknya akan juga melakukan penanaman pagi gogo atau yang dikenal dengan padi ladang dimana pada penanaman perdana dihadiri oleh Gubernur Maluku dan Staf Menteri Pertanian-RI. (Nicko Kastanja)
Baca Juga

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama